Pos TNI diserang KKB, TNI Polri diminta jangan segan hajar balik

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Laksamana Muda TNI, Soleman Ponto meminta aparat penegak hukum tidak segan untuk membalas aksi penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nguga Papua.

"Polri harus segera mengambil tindakan. Kalau ada serangan harus dibalas,” kata Soleman kepada Okezone, Rabu (12/12/2018).

Soleman mengucapkan, jika tanah Papua ingin bebas dari aksi separatisme pihak kepolisian agar tidak segan untuk melakukan penegakan hukum dengan tegas terhadap para pelaku teror yang dilakukan oleh KKB.

“Penegakan hukum oleh Polri harus dilaksanakan terus. Opsgal oleh intel harus dilaksanakan secara tertutup,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga diminta agar serius menciptakan kesejahteraan dan pembangunan yang merata di Papua.

“Pemerintah tetap harus membangun Papua,” tutupnya.

Sebelumnya, kontak senjata masih terus terjadi di wilayah kabupaten Nduga Papua. Kali ini, kontak senjata terjadi pada Selasa (11/12/2018), di mana dua personel TNI dilaporkan terkena tembakan KKB.

Dari data yang berhasil didapatkan Okezone, kontak senjata antara KKB dengan Aparat TNI/Satgas Pos Yigi Yonif 751/R di depan pos yigi.

Dari Kronologi kejadian, kontak tembak tersebut terjadi pada pukul 06.15 WIT saat anggota TNI yang berada di pos yigi sedang melaksanakan siaga fajar. Kemudian dari arah Utara dengan jarak sekitar 400 meter dengan posisi di atas pos yigi, anggota mendapat tembakan dari KKB sekitar 15 kali tembakan ke arah pos sehingga mengakibatkan 2 anggota Pos yigi mengalami luka tembak.

Dua anggota TNI pos Yigi yang terkena tembakan masing-masing, Pratu Budi, korban mengalami luka tembak di bahu kanan dan rompi tembus dan proyektil keluar, dan Praka Aswad mengalami luka tembak peluru rekoset pada pelipis mata sebelah kiri.

Untuk saat ini, kedua anggota tersebut telah diamankan di pos Yigi. Kemudian, akan dievakuasi ke Wamena dan dilanjutkan ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan intensif.