TNI berhasil mengevakuasi 12 warga sipil dari Nduga,Papua termasuk empat karyawan PT Istaka Karya.
Satu diantara korban selamat yang merupakan karyawan PT Istaka Karya memberikan pengakuan mengenai kondisi saat KKB mendatangi kamp mereka.
Korban selamat bernama Jimmi Aritonang mengatakan dalam kondisi tangan terikat mereka digiring dan dikawal oleh KKB.
Jimmi Aritonang merupakan satu dari puluhan pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Pada tanggal 1 Desember seluruh karyawan PT Istaka Karya tidak bekerja karena hari libur.
Hari libur ini berkaitan dengan adanya upacara peringatan yang diklaim sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka.
Baca juga : Pelayat Ramai Tunggu Jenazah Samuel Pakiding Korban Pembantaian KKB di Nduga Tiba di Tenggarong
Sekitar pukul 15.00 WIT, KKB mendatangi kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar.
“Sekira pukul 15.00 WIT, kelompok KKB mendatangi Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar, selanjutnya digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang KKB bersenjata campuran standar militer,” ungkap Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih,Kolonel Inf Muhamad Aidi, Rabu (5/12/2018) dilansir dari Kompas.com.
Pada tanggal 2 Desember 2018, seluruh pekerja dibawa menuju bukit puncak Kabo.
Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok.
“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua. Mereka kemudian secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah,” ungkap Aidi, sebagaimana disampaikan Jimmi.
Setelah itu KKB meninggalkan para korban.
11 orang karyawan berpura-pura mati kemudian berusaha untuk menyelamatkan diri.
Namun, usaha mereka diketahui oleh KKB sehingga 11 karyawan tersebut dikejar lagi oleh KKB.
Sebanyak lima orang dibunuh dan meninggal di tempat sementara enam orang berhasil menyelamatkan diri.
Dari enam korban yang berhasil menyelamatkan diri, empat korban dievakuasi oleh TNI.
Sementara dua korban lain belum diketahui keberadaannya.
Dari keterangan tersebut dipastikan sebanyak 19 orang pekerja PT Istaka Karya tewas dibunuh.
“Jadi, kalau mendengar keterangan saksi korban yang masih hidup (Jimmi), jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang,” pungkas Kolonel Inf Muhamad Aidi.
Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018).
Baca juga : 2 Rencana yang Diungkap Prabowo Andai Tak Terpilih Ini Buat Hadirin Tertawa dan Bertepuk Tangan
Baca juga : Perumahan Gading Pratama Ajak 300 Warga Karang Joang Cek Kesehatan Gratis
Pembunuhan 31 pekerja di papua ini terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
31 pekerja ini merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya.
Para pekerja tersebut ditugaskan untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah tersebut.
Para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran ada seorang pekerja yang mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.
Kelompok tersebut kemudian mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pembantaian terhadap pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.
Sebanyak 150 personel TNI dan Polri dikerahkan di lokasi kejadian yang terpencil dengan medan yang berat dan susah akses komunikasi.
(Tribunnews.com/Miftah/ Kompas.com)
0 Response to "Kisah Mencekam Korban Selamat dari Pembantaian di Nduga, Lihat KKB Menari hingga Pura-pura Mati"
Post a Comment